Dipertemukan dari hubungan pekerjaan di Kalimantan Timur. Pada saat itu, Cika sedang ditugaskan oleh pihak kantor untuk mengurusi pekerjaan yang berada disana. Diperkenalkan oleh Wakil Ketua Badan Intelijen Negara Kalimantan Timur, disana lah Cika bertemu dengan Fadil.

Berawal dari hubungan rekan kerja untuk urusan kerjasama antar perusahaan, komunikasi yang dijalani cukup intense. Singkat cerita, Fadil memberanikan diri untuk menunjukkan keseriusannya kepada Cika.

Cika bertanya secara langsung kepada Fadil jika memang Fadil serius, apa buktinya, bagaimana kedepannya, dan apa yang Fadil inginkan? Karena dengan prinsip yang cukup keras yang dimiliki oleh Cika selama ini mengenai laki-laki dan sebuah pernikahan, juga Cika diajarkan dan di wanti-wanti oleh almarhum bapaknya sedari Cika kecil bahwa Cika tidak boleh bergantung kepada laki-laki bahkan meminta kepada laki-laki, dan Cika harus bisa semuanya serba sendiri.
Setelah berbicara serius secara dalam dan empat mata. Cika menemukan prinsip dan visi yang sama untuk menjalani hidup kedepan dengan Fadil, dan Cika membuat kesepakatan dengan Fadil, lalu Cika mengajak Fadil bersalaman dengan berkata, "Deal."
Kemudian, Cika berkata kepada Fadil, "Saya tidak mau berbuat dosa, jika kamu serius sama saya, kamu nikahin saya secepatnya."
Berawal dari komitmen tersebut, Fadil menikahi Cika dalam waktu 1 minggu kedepan atas izin dari ibunya Cika.
Pada akhirnya, semua proses yang dilalui merupakan izin, kehendak, dan ridho dari Yang Maha Kuasa, Allah S.W.T.