Dia Diland. Diland Dewaraya.
Pria yang saya kenal di akhir tahun 2020. Waktu itu saya dan teman-teman SMA saya dari kelas 11 Ipa 2 baru saja pulang setelah liburan bersama di sebuah pulau. Seperti pada umumnya setelah liburan tentu kita always update di insta story maupun WA dan platform lainnya. Membagikan keseruan kita di pulau. Salah seorang teman saya namanya Eva. Dia menghubungi saya sore itu. Katanya ada beberapa teman WA-nya yang meminta kontak WA saya. Eva kemudian memberitahu saya terlebih dahulu sebelum dia membagikan kontak saya ke teman-temannya. Katanya juga, ada Diland disitu, dan dia mengaku kalau dia dan saya dari alumni SMP yang sama. Saya penasaran, sebab saya tidak pernah merasa punya kenalan atas nama Diland. Akhirnya untuk pertama kalinya Diland menghubungi saya via WA.

Singkat cerita saya dan Diland berkomunikasi dengan baik saat itu. Lalu sebulan berlalu, saya tidak lagi berkomunikasi dengannya. Kita lost contact. Kami belum pernah bertemu sama sekali. Waktu itu juga masih masa covid-19, saya juga masih sibuk coass online via zoom.
Akhir desember tahun 2020, kami berkomunikasi kembali. Waktu itu Diland meminta untuk bertemu di sebuah coffe shop. Saya masih ingat, Eva juga yang mengantar saya bertemu Diland pertama kali waktu itu. Kami cerita beberapa hal. Terutama kemana Diland sewaktu SMP dan bagaimana dia waktu itu hingga saya tidak pernah melihatnya atau bahkan mengingatnya.

Malam tahun baru tiba. Diland memberanikan diri untuk mengutarakan isi hatinya. Kami memutuskan untuk saling mengenal lebih jauh sejak tanggal 01 Januari 2021. Diland juga ingin meminta izin langsung kepada kedua orang tua saya, tapi saya cegah. Sebab saya belum pernah mengenalkan pria kepada ayah saya selama ini. Dan saya belum siap untuk hal-hal yang lebih jauh. Diland berusaha untuk menunggu hingga saya siap. Diland juga lebih dulu memperkenalkan saya kepada ibunya, adiknya dan keluarganya yang lain. Mereka sangat hangat, saya sangat senang. Diland berusaha untuk agar supaya saya juga segera memperkenalkannya kepada kedua orang tua saya. Dengan segala alasan saya coba jelaskan kepadanya, bahwa ini tidak semudah itu.

Dengan melalui banyak hal dalam proses panjang ini, atas jawaban dari doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT, akhirnya kami mendapatkan restu kedua orang tua kami. Tapi Diland harus bersabar kembali, sebab saya masih dalam proses pendidikan. Diland memahami segala bentuk kesibukan dan prioritas saya waktu itu. Dia bersabar. Dan setia menunggu saya yang selalu keluar kota. Empat tahun berlalu, alhamdulillah kami tiba di moment ini.

Terima kasih sudah membaca kisah ini. Semoga kalian dipertemukan dengan pria baik yang setia dan bertanggung jawab seperti Dilandku❤️