Pada bulan itu, Tifa sedang bekerja di Kota Mamuju untuk sebuah proyek. Di tengah rutinitas dan kesibukan hariannya, takdir diam-diam mulai menulis bab baru dalam hidupnya. Senior dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Teknik—Kak Nurmin—bersama dua sahabatnya, Kak Pipit dan Kak Iis, datang ke Mamuju untuk mengikuti tes CPNS dan menginap di tempat Tifa tinggal.
Sebelum kembali ke Makassar, mereka berfoto bersama—sebuah potret sederhana yang kemudian diunggah ke story WhatsApp Kak Nurmin.

Tak ada yang menyangka bahwa dari foto biasa itu, sesuatu yang luar biasa sedang menunggu untuk terjadi.

Foto tersebut dilihat oleh seorang laki-laki bernama Kifli. Hanya satu pandangan, namun cukup untuk menumbuhkan rasa penasaran dalam hatinya.
“Siapa itu kak di samping ta ? Kasih kenal ka bede” tanyanya.

Kak Nurmin menjawab,
“Senior mu itu, angkatan 2014.”

Perbedaan angkatan mereka memang tiga tahun—Kifli adalah angkatan 2017—namun usia mereka ternyata hanya terpaut satu tahun saja.
Kadang, jarak yang tampak besar justru tak pernah benar-benar jauh di hati.

Dan dari situlah perjalanan itu dimulai.
Mereka bertiga melakukan video call, dan di sana, Kifli menyampaikan keinginannya untuk datang ke Mamuju dan berkenalan langsung. Tifa menolak halus, mengingat perjalanan Makassar–Mamuju memakan waktu 12–13 jam. Tapi keteguhan hati selalu punya caranya sendiri untuk mengetuk pintu.

Pada 18 September 2021 pukul 19.00, Kifli berangkat bersama Kak Nurmin menuju Mamuju.
Pada 19 September 2021 pukul 06.00, mereka tiba—dan itulah pertemuan pertama Tifa & Kifli.

Namun kedatangannya bukan sekadar untuk menyapa.
Ia datang dengan niat, dengan keberanian, dengan kesungguhan menuju masa depan.
Tifa terkejut, namun tersentuh. Ia pun menyampaikan kepada orang tuanya bahwa ada seorang laki-laki yang datang membawa niat baik untuk melamar suatu hari nanti.
Itulah hari di mana keseriusan Kifli mulai menjejak di hati Tifa.

Setelah proyek selesai, Tifa kembali ke Makassar.
Pada Oktober 2021, Kifli datang ke rumah Tifa membawa keberanian yang sama seperti hari pertama ia melangkah ke Mamuju.
Orang tua Tifa merestui, dengan satu pesan penuh makna:
Selesaikan kuliah, bangun karier, dan kuatkan masa depan terlebih dahulu.

Dengan restu itu, dimulailah perjalanan cinta yang dijaga oleh jarak, waktu, dan kesabaran.

2022
Tifa di Parepare – Kifli di Bantaeng

2023
Tifa di Parepare – Kifli di Makassar

Awal 2024
Tifa di Takalar – Kifli di Luwu Timur

Akhir 2024
Tifa di Wajo – Kifli di Luwu Timur

2025
Tifa di Makassar – Kifli di Luwu Timur

Jarak yang memisahkan tidak pernah menjadi tembok yang menghalangi.
Justru ia menjadi saksi bahwa dua hati yang saling memilih, selalu menemukan jalannya untuk tetap bertaut.

Lika-liku hubungan kami lalui bersama hingga kami memutuskan untuk bertunangan pada 25 Februari 2021

Kami memutuskan untuk mengikat
Janji suci pernikahan pada
09 Oktober 2021